Minggu, 17 April 2016

Wanita Hebat


Wanita tua ini sangatlah lugu, entah sungguh lugu atau sikap yang hanya untuk menghindar hal buruk yang dapat menyakitkan hati.

Awal cerita ia dinikahi suaminya pada tahun 1984. Dikala itu usianya menjajaki 25 tahun, sungguh sangatlah dewasa kisaran usia tersebut pada masa itu. Pernikahan yang penuh dengan perjuangan, ia selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan dukungan kepada suaminya yang mana berjuang dengan tetesan keringat & darah guna menafkahi sang istri dan calon buah hati mereka.

Seperti itulah setiap hari hingga pada tahun 1986 pasangan suami istri ini dikaruniakan seorang anak laki-laki. Anak ini melengkapi kebahagian diantara keduanya, kebahagiaan terpancar diraut wajah mereka. Belum lama, ternyata istripun mengandung lagi dan melahirkan anak keduanya di tahun 1987. Dan lagi mereka mendapati jagoan. Sama halnya anak pertama, pasangan ini sangat berbahagia. Hari-hari berlalu dengan tidak terasa anak pertamanya telah berusia tiga tahun, dan yang kedua berusia dua tahun. Dua jagoan ini sangat merepotkan ibunya, tapi hal itu bukanlah sebuah masalah justru menyenangkan baginya dapat mengurus dan bermain bersama anak-anaknya.

Hari berganti hari, mereka dikaruniakan anak perempuan, saat itu tahun 1989. Setelah dua jagoan akhirnya mereka mendapati anak perempuan. Tiga tahun berlalu, lagi-lagi pasangan ini masih dipercayakan oleh Tuhan untuk dititipkan seorang anak perempuan (1992). Pasangan berbahagia ini sangat senang memiliki dua pasang putra dan putri.

Namun tidak disangka, saat usia 8 tahun anak kedua mereka jatuh sakit, hingga mata anaknya tidak bisa melihat. Bertahun-tahun semua pengobatan sudah ditempuh. Tapi Tuhan berkehendak lain, Ia sangat menyayangi anak itu dengan mengambilnya kembali pada-Nya. Kepergian anak itu membuat ibunya sangat terpukul. (Wahai ibu, Sungguh besar cobaan mu, Tuhan percaya kau mampu melewati ini). Sungguh tidak ada orang yang mau kehilangan anaknya, bertahun-tahun ia tak pernah lepas dari bayangan anak yang sangat ia sayangi itu.

Singkat cerita, foto wanita ini diambil pada tahun 2016. Kini ia sudah tua, dan tenaganya tak sekuat dulu. Diusia tuanya ia mengurus suaminya yang sudah berusia 62 tahun, yang juga adakalanya jatuh sakit. Dan hal yang samapun dilakukan suaminya. Pasangan ini tak mampu lagi untuk berpikir keras, tapi mereka sangat tabah, sabar, & ikhlas menghadapi cobaan yang menghempas kehidupannya dan anak-anaknya.
Kau wanita hebat, menguatkan disaat rapuh, kau bercahaya disaat gelap, kau yang tak pernah menampakkan wajah sedih disaat terluka, kau yang selalu berkorban perasaan untuk kebahagiaan anak-anakmu, kau... adalah ibuku.

Terima kasih wanita hebatku, kau telah berikan semua yang terbaik untuk anak-anakmu. Kini aku sudah tumbuh besar, aku pastikan tidak seorangpun boleh menyakitimu lagi. Akan kuciptakan kebahagiaan untuk kau dan suamimu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar