Senin, 16 Desember 2013

Hari ini

Seminar hari pertamaku hari ini dimulai pukul 09:00 WIB.
Tentu kamu tau kan sayang?
Pada seminar-seminar ku sebelumnya aku sering dan selalu memberitahukan hal ini.
Tapi semua nampak tak indah, Ada yang kurang yang aku rasakan.
 
Bagaimana keadaanmu? kamu baik-baikkan?
Sudah lama aku tak mendengar lantunan suaramu.
Aku tidak tahu, aku yang tuli ataukah engkau yang bisu.
Tapi aku bisa merasakan, rasa yang begitu dalam, sangat dalam, disini....
Dihatiku, hati yang tak pernah berhenti mencintaimu.

Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Apakah menyenangkan?
Bagaimana pola makan mu?
Jaga kesehatanmu sayang.

Sayang, aku ingin sekali,
Sangat ingin bertemu denganmu,
Tertawa bersama, suka duka kita bersama,
Dan ada banyak hal yang ingin ku sampaikan.




Tak Bisa Lepas

 Ada kehidupan yang sederhana selain kusimpan rindu yang mengalir deras, perasaan-perasaan itu selalu hadir tanpa aku memanggilnya, aku memanggilnya kamu. 

Ada cahaya yang tak pernah redup setiap aku membayangkan aku bertemu denganmu, padahal pertemuan terjadi beberapa bulan yang lalu. Entah kenapa aku masih jelas mengingat kejadian tersebut, aku memanggilnya kamu.

Ada harapan yang selalu hadir setiap do'a yang terpanjatkan, do'a yang selalu kusimpan dan dilekatkan pada setiap aku bertemu dengan Tuhan, aku memanggilnya kamu.

Ada embun yang sering mencair, saat aku menyebut aku merindukanmu, bukan karena aku tak bahagia denganmu, melainkan aku bisa menjadi orang yang sanggup menantimu ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu.

Ada pelukan hangat setiap aku menerima pesan darimu, perasaan hangat, perasaan yang bisa menjadi cair ketika rindu sudah lama membeku akan ketidak hadiranmu, tidak jauh dari aku menginginkan pelukan nyata darimu, dan aku tetap nunggu kamu.

Ada lorong yang panjang, tak terhitung seberapa jauh kita terpisahkan, dan semuanya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, dan hati yang sama, merindukan. Aku memanggilnya kamu, dan aku mengharapkan semua itu kamu. Terkadang sungguh melelahkan, aku merasa aku tak sanggup, tapi kamu berfikir aku selalu bisa untuk menanti kehadiranmu. Kita memang bisa untuk menunggu. Tapi kita terlalu sering tidak bisa menghadapi sifat kekanak-kanakan dan egoisnya kita. tapi, kita bisa untuk menghadapi semua masalah, karena kita mau belajar untuk menerima dan belajar menjadi pribadi yang dewasa. Ini tidak bisa lepas dari aku ingin kita sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha seakan semua menjadi baik-baik saja saat berjauhan. Waktu dan kesabaran lah yang menjawab kapan kita memenangkan pertarungan akan rindu ini, yang pasti semua sudah ditentukan, bersabarlah. Bukankah Tuhan bersama orang-orang yang bersabar.

Minggu, 15 Desember 2013

Aku Ingin Kita Bertahan

Resah ini sewajarnya, tapi kau buat keadaanku semakin tak baik-baik saja. Kau seakan tak ingin berpihak pada keinginan kalau kau 'mempertahankan hubungan kita', aku tak ingin banyak menuntut semua waktumu, karena memang aku tak berhak meminta. Aku sadar diri akan aku yang belum sepenuhnya kau miliki, dan apalagi kau terlihat seakan tak ingin mempertahankan.

Ada harapan yang kau janjikan, selalu seperti aku mengharapkan perkataanmu dulu "Semua yang aku lakukan disini, kesibukan apapun aku, aku ingin sepenuhnya bisa berbagi denganmu" aku ingin apa yang kau katakan tadi benar adanya hingga saat ini. Aku rindu kau berkata "Aku kangen kamu lho, lagi sibuk juga,. Tapi, kapan ya aku bisa nemuin kamu. Kangen tapi gak bisa ninggalin kesibukkan disini, semoga kamu sabar, ya, Sayang" seingatku itu percakapan ketika beberapa bulan pertama saat kita terpisah, kau yang mengucapkannya langsung, kau tak tahu, saat kau mengatakannya tak terasa buliran air menetes di pipiku. Aku rindu semuanya, semua tentang kesibukkanmu yang mudah berbagi denganku. Setidaknya kau anggap aku ada denganmu, di sisimu dan selalu memberi semangat, agar kau tetap adanya kau. Melakukan semuanya dengan baik dan menjaga hubungan kita dengan baik.
Aku tak ingin berhenti sampai disini, semua sudah terlalu banyak perjuangan yang selama ini kita lakukan. Pertemuan yang kau sendiri tidak kenal lelah selama dalam perjalanan, aku tak ingin menyerah hanya karena berjuang sendiri. Tersadar sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan untukku, menemuiku, meluangkan banyak waktunya untukku. Semua itu demi agar kerinduanku akan kamu tak sia-sia bukan? Aku seharusnya yang sadar kalau kedatanganmu nanti bukan hanya demi diriku disini, melainkan hubungan supaya kita terjaga dengan baik-baik, begitupun rindu.

Tak banyak inginku, aku ingin kau kembali layaknya aku menerimamu dulu. Terlalu banyak harap yang kau timbulkan kekecewaan tak akan menyurutkan kalau aku benar-benar ingin mempertahankanmu. Aku memahami kalau kita masih terlalu dini membicarakan kommitmen, tapi aku ingin hubungan kita tak kita sia-siakan dengan keegoisan karena alasan mungkin karena kita masih muda. 




Rabu, 11 September 2013

Hayhayyy helloooww

Dari sekian lamanya blog ini gw buat, ini kali pertamanya gw ngepost (haha). awalnya sih sekedar buat-buat aja, iseng-iseng gitu (sebenernya sih ga paham hihi).
okedeh gw cuma mau coba ngepost aja, gw kira ini blog udah mati (kaya makhluk hidup aja).