Kamis, 15 Maret 2018

Lirih


Takdir...

inikah takdirku?
jika benar iya, dapatkah rasa sakit ini dikurangi?
apakah aku bisa mengelak takdirku?
apakah aku bisa mengubahnya?
apakah aku bisa?
.......

seakan ditusuk sembilu
hatiku teriris samurai
hancur hingga mendebu hitam hilang terbawa angin
bergulung-gulung takdirku di udara tergulung oleh topan
aku merana, merintih, menagis seorang diri
sepi dihati, hanya lirih menemani
kepada siapa aku berlindung?
tidak! tidak ada tempat berlindung
teman hati tak lagi perduli
penjaga hati tak lagi terjaga
telah hilang ditelan sang indung

harus berlari kemana aku kini
aku tak miliki arah untuk pergi
sebatangkara bagai cacing kepanasan
aku terbelengu dalam bangunan bertiang kokoh
damai dipandang namun berjeritan didalam
aku terikat rantai besi besar bergembok
tak mampu lagi mencari kunci yang tenggelam dilautan

oh takdir, pertemukan aku dengan kebahagian





Tidak ada komentar:

Posting Komentar